Jumat, 26 Agustus 2011

PENATAAN MUSIM PERTANIAN DI PEDESAAN JAWA JAMAN DULU

Bambang Purnomo, 2011. Petani di Jawa dahulu  masih memakai  patokan untuk mengolah pertanian dengan penataan naluriah. Penataan waktu musim biasanya digunakan oleh para petani pedesaan, yang didasarkan pada gejala naluriah alam dan mencoba memahami  asal-usul dan bagaimana uraian per kejadian cuaca di dalam satu tahun. Penataan tersebut sebetulnya baru mulai dikenalkan mulai tanggal 22 Juni 1856, pada saat kerajaan Surakarta diperintah oleh Pakoeboewono VII, yang memberi patokan bagi para petani agar mempunyai hasil panen yang baik dalam bertani. Urut-urutan musim yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1.      Kasa, mulai tgl. 22 Juni s.d. 1 Agustus, berusia 41 hari. Para petani membakar jerami  yang tertinggal di sawah dan di masa ini dimulai: a) Menanam palawija, b) Belalang dan hama sejenisnya masuk ke tanah, dan c) daun-daunan mulai berjatuhan dari pohonnya. Diibaratkan : lir sotya (seperti dedaunan) murca saka ngembanan (hilang dari kayu-kayuan).
2.      Karo, mulai tgl. 2 s.d. 24 Agustus, berusia 23 hari. Palawija mulai tumbuh, pohon randu dan mangga berbunga, tanah mulai retak. Diibaratkan : bantala (tanah) rengka (retak).
3.      Katiga, mulai tgl. 25 Agustus s.d. 18 September, berusia 24 hari. Musimnya/waktunya lahan tidak ditanami, sebab panas sekali, Palawija mulai di panen, berbagai jenis bambu tumbuh. Diibaratkan : suta (anak) manut ing lanjaran (bapak).
4.      Kapat, mulai tgl. 19 September s.d. 13 Oktober, berusia 25 hari. Sawah tidak ada (jarang) ditanami, sebab musim kemarau, para petani mulai menggarap sawah untuk persiapan ditanami padi gaga, pohon kapuk mulai berbuah, burung-burung kecil mulai bertelur. Diibaratkan : waspa kumembeng jroning kalbu (air mata tergenang di dalam hati).
5.      Kalima, mulai tgl. 14 Oktober s.d. 9 November, berusia 27 hari.  Mulai ada  hujan,  selokan  sawah  diperbaiki dan membuat saluran irigasi di pinggir sawah, mulai menyebar padi gaga, pohon asem mulai tumbuh daun muda, ulat-ulat atau larva hama mulai keluar. Diibaratkan : pancuran  emas sumawur ing jagad (mulai terjadi hujan).
6.      Kanem,  mulai tgl. 10 November s.d. 22 Desember,  berusia 43 hari. Para  petani mulai  menyebar  bibit tanaman  padi di pembenihan, banyak buah-buahan (durian, rambutan, manggis dan lain-lainnya), burung blibis mulai kelihatan di tempat-tempat berair. Diibaratkan : rasa mulya kasucian (sedang banyak-banyaknya buah-buahan).
7.      Kapitu, mulai tgl. 23 Desmber s.d. 3 Februari, usianya 43 hari. Benih padi mulai ditanam di sawah, banyak hujan, banyak sungai yang banjir, banyak hama dan penyakit. Diibaratkan : wisa kentar ing ing maruta (racun bercampur dengan angin).
8.      Kawolu, mulai tgl. 4 s.d. 28/29 Februari, usianya 26 hari, atau 4 tahun sekali (tahun kabisat) 27 hari. Padi mulai hijau, hama dan penyakit tanaman mulai banyak. Diibaratkan: anjrah jroning kayun (merata dalam keinginan)
9.      Kasanga, mulai tgl. 1 s.d. 25 Maret, usianya 25 hari. Padi mulai berkembang dan sebagian sudah berbuah, jangkrik mulai muncul, kucing mulai kawin, cenggeret (tonggeret, Cicadidae) mulai bersuara. Diibaratkan: wedaring wacara mulya (binatang tanah dan pohon mulai bersuara).
10.  Kasepuluh, mulai tgl 26 Maret s.d. 18 April, usianya 24 hari. Padi mulai menguning, mulai panen, banyak hewan hamil, burung-burung kecil mulai menetas telurnya. Diibaratkan : gedong minep jroning kalbu (masa hewan sedang hamil).
11.  Desta, mulai tgl. 19 April s.d. 11 Mei, berusia 23 hari. Panen raya padi. Diibaratkan: sotya (anak burung) sinara wedi (disuapi makanan).
12.  Saya, mulai tgl. 12 Mei s.d. 21 Juni, berusia 41 hari. Para petani mulai menjemur padi dan memasukkan ke lumbung. Di sawah hanya tersisa jerami. Diibaratkan : tirta (keringat) sah saking sasana (badan) (air pergi dari sumbernya, masa ini musim dingin, jarang orang berkeringat, sebab sangat dingin).
Demikian uraian singkat tentang Pranata Mangsa, yang jika dikaitkan dengan kondisi saat ini, hal tersebut diatas tentunya harus diselaraskan secara ilmiah, kondisi alam, kemajuan teknologi pengindraan satelit cuaca, dan sebagainya.